a

Monday 6 March 2017

Contoh ESSAY "RENCANA STUDI" Beasiswa Lembaga Pengelolah Dana Pendidikan (LPDP)

Hola! LPDP Scholarship Hunters.......

it's almost 1 a.m in the morning........ because it's weekend, i do not have anything to do....... i just want to relax my mind lil bit after full schedule on weekdays doing IELTS Preparation in Balai Bahasa Universitas Negeri Malang.

Well.... IELTS Preparation is also one of the LPDP program for Affirmative Scholarship that costs the awardees to get standard score on IELTS as one of the requirement to continue study abroad, and i was pointed to do IELTS Preparation in Malang City, East Java.

I am not going to tell you about my IELTS preparation in this new city that i've never been in, but i consider so share it later :)

The topic today is about my third essay entitled Rencana Studi (Study Plan) that i submitted to LPDP in July 2014 as one of the requirements to pass the first step of selection namely administrative selection.

Again, i want to remind you that my essay is not good enough to be an example of your essay writing, but at least i share it to y'all, because it brought me to Jakarta to do the interview, essay and LGD examination.

Frankly to state, I do not know exactly what is the qualifications that LPDP needs in assessing Study Plan Essay. There are many kinds of example that you can find via Tante Google when you type "Contoh Rencana Studi untuk beasiswa LPDP". Some of them seem really hard to understand because they contained numbers and tables, but some also written in simple ways, just the way i did.

To be honest, i am not good in numbers, so that's why prefer the simple one that is written all by words.
I believe, to make someone understand our writing, we must understand our writing in front. how can make readers understand if the writers do not understand their writing. Hahahha.......

As before, i will keep reminding you that you have to write your essay with your heart in it, or simply stated as being honest to what you want to write about.

Below i preserve you my complete study plan essay that is about my future major in Master of Cultural Analysis in University of Amsterdam, Netherland..........
soooo............. Check it out :)


RENCANA STUDI


Ada sebuah ungkapan yang berkata “manusia bisa berencana, Tuhan yang menentukan”, merupakan ungkapan pasrah  yang selalu terdengar ketika seseorang memberikan alasan dari sebuah kegagalan sebuah rencana yang sudah dilakukan. Dari ungkapan di atas, banyak yang akan berpikir bahwa Tuhan yang menggagalkan rencana yang manusia buat, padahal yang menggagalkan sebuah rencana adalah ketidaksiapan rencana itu sendiri.  Ada banyak hal yang dapat dipelajari dari sebuah rencana, salah satunya adalah kesiapan yang sama halnya dengan ilustrasi di atas, yaitu rencana dibuat untuk memperjelas sebuah proses dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan sesuatu.
Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan kebudayaannya, atau warisan-warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur, seperti batik yang merupakan salah satu kebudayaan berwujud kebanggakan Indonesia yang seringkali menjadi pembicaraan hangat di berbagai media informasi karena akan dipatenkan oleh negara lain yang mengakui bahwa batik merupakan milik mereka. Melalui fakta yang kita ketahui di atas, kita bisa menganalisis di mana letak kekalahan negara kita Indonesia yang kita cintai ini. Mungkin analoginya seperti “si paku dan si palu”, si paku akan bergerak jika ditimpa si palu. Apakah kita seperti itu? Mungkin yah, mungkin juga tidak tergantung cara pandang kita masing-masing. Mari kita bertanya lagi, masih pedulikah masyarakat Indonesia dengan kebudayaannya? Bisa dilihat bagaimana setiap tahunnya peminat studi kebudayaan sangat sedikit dibandingkan dengan peminat studi kedokteran, ekonomi atau hukum. Mungkinkah studi kebudayaan tidak memberikan peran yang besar bagi Indonesia? Ataukah studi kebudayaan tidak akan menjadikan seorang yang berjasa dan bisa terkenal seperti para lulusan studi yang lain?.
Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya merupakan pertanyaan yang bisa kita jawab dalam hati kita masing-masing karena pertanyaan yang tepat untuk menanggapi permasalahan tentang kebudayaan di Indonesia adalah sudah banyakkah peneliti kebudayaan di Indonesia? Pentingkah meneliti kebudayaan Indonesia? Apa saja dan berapa banyak kebudayaan di Indonesia yang luas ini? Apakah kebudayaan-kebudayaan tersebut sudah dipatenkan?
University of Amsterdam di Belanda dengan program studi Arts and Culture – Research Master’s in Cultural Analysis adalah Universitas dan program studi yang saya ajukan kepada LPDP. Program studi tersebut bertujuan untuk menganilisis fenomena-fenomena kebudayaan secara luas. Dasar ilmu sastra inggris di Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Sam Ratulangi sudah bisa menjadi modal saya untuk terus mempelajari dan meningkatkan pemahaman saya tentang ilmu kebudayaan di Universitas Amsterdam dengan program studi analisis kebudayaan. Menjadi seorang peneliti kebudayaan di Indonesia merupakan impian saya yang pula membawa peran terhadap Indonesia dengan meneliti, menemukan, melestarikan, dan menyosialisasikan kebudayaan Indonesia kepada seluruh masyarakat dunia. Sehubungan dengan kebudayaan Indonesia yang mencerminkan identitas negara kita adalah merupakan nilai tambah yang dimana membuat Indonesia semakin unik dengan beragam kebudayaan yang diketahui oleh dunia, dan secara langsung hal tersebut membawa peningkatan terhadap ekonomi Indonesia, karena apabila kebudayaan-kebudayaan tersebut terus diteliti, dipelihara dan dilestarikan serta selalu dipublikasikan, makan harga nilai untuk dijadikan tempat periwisata semakin meningkat, maka buhan hanya bali ataupun bunaken yang menjadi nilai jual negara Indonesia di mata dunia, namun kebudayaan-kebudayaannya yang unik dan menarik di setiap wilayah seluruh Indonesia ini.
Adapun, proses perkuliahan dengan program studi yang sudah dijelaskan sebelumnya berdurasi 2 tahun lamanya dengan bentuk studi full time. Pada setiap semesternya, mahasiswa dapat mengontrak paling banyak 30 sks dan saya akan mengontrak sejumlah tersebut. Semester pertama di tahun pertama, sudah diprogramkan untuk mahasiswa akan diajarkan objects of cultural analysis (12 sks) sebagai mata kuliah wajib, di samping itu ada kelas pilihan (elective) 12 sks  yang dimana saya memilih Comparative and Cultural Analysis, dan pada kelas tambahan (tutorial) 6 sks, saya memilih Culture Interpretation and critique: The Poetic of Race and Racism. Pada semester 2, mata kuliah wajib yang diajarkan adalah Concepts of Cultural Analysis (12 sks), kemudian sama halnya dengan semester pertama, pada kelas (electives) saya akan mempelajari Comparative Literature and Translation Studies (12 sks) dan pada kelas tambahan (tutotial)  yaitu Sosiolinguistic (6 sks).
Pada tahun kedua, diawali dengan Research Seminar Cultural Analysis (12 sks), serta pada kelas pilihan (elective) dan kelas tambahan (tutorial), masing-masing saya akan mempelajari Translation and Adaptation (12 sks) dan European Cultural Policy (6 sks). Pada semester terakhir, sesuai yang telah diprogramkan oleh universitas, mahasiswa proyek akhir yaitu Research Project Cultural Analysis (12 sks) dan Research MA Thesis Cultural Analysis (18 sks). Pada proyek akhir tesis tersebut, saya akan mengkaji kebudayaan daerah perbatasan Indonesia yaitu daerah Talaud, dan judul yang direncanakan untuk diajukan adalah “Analisis Kebudayaan Tak Benda Daerah Perbatasan Indonesia di Talaud dan Fungsinya dalam Menggambarkan Identitas Masyarakatnya”.
Selama 2 tahun perkuliahan di Universitas Amsterdam di Belanda, secara sadar studi kebudayaan pun sebenarnya sudah dijalani mulai dari cara beradaptasi dengan kebudayaan baru di tempat tersebut. Adapun aktivitas luar studi yang saya akan lakukan adalah mempelajari bahasa Belanda sebagai bukti keberhasilan studi kebudayaan tak berwujud dari negara tersebut. Di samping itu, saya adalah seorang yang gemar bernyanyi, sehingga klub musik adalah aktivitas lain yang akan lakukan sebagai awal adaptasi di tempat yang baru tersebut.


 Give your commentary in the box below........!!

Keep fighting for y'all :)

No comments:

Post a Comment