a

Monday 6 March 2017

Contoh ESSAY "SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU" Beasiswa Lembaga Pengelolah Dana Pendidikan (LPDP)


As it extended before about the essay entitled KONTRIBUSIKU BAGI INDONESIA as one of the requirements to get the LPDP scholarship- rightnow is the right moment to share my essay SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU as the LPDP's another requirement.

Well.... well..... well...... nobody's perfect- but at least you have tried to be, because there no laws forbid you for being perfect!!
As well as in term of writing an essay must be hard for some persons, because they try to be as perfect as possible. I cannot say that's wrong, or that's right...... but some people once forget about how important to be honest than perfect. Honesty makes something/someone special in some ways, just like stating ideas in writing processes.

I keep standing on my opinion that's the honesty is one of the important aspects when you want to write an assay to get the LPDP scholarship, because through writing text- somehow also stated our way of thinking and personality.

 So, just want to remind you again and again-- i suggest you to be as honest as you can do in your essay writing, in this case we are talking about writing an essay to get the scholarship.

Below- i give you the example of my complete and original essay that i've written and submitted to LPDP scholarship and carried me flying to be one of the awardees of that scholarship.

Here we go "--"



SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU

Kesuksesan sulit untuk didefinisikan ketika kita masih berpikir bahwa kita belum mempunyai pekerjaan yang mapan, belum menghasilkan banyak uang, ataupun belum memiliki usaha tanpa bergantung pada orang lain khususnya pada orang tua, serta ketika kita menyadari bahwa kita belum melakukan apapun dalam hidup. Cara paling sederhana untuk memahami kesuksesan yaitu dengan contoh sederhana seperti ketika kita menamatkan taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, apakah hal tersebut merupakan kesuksesan? Iya, tentu saja hal tersebut merupakan bentuk kesuksesan. Namun, apakah contoh di atas merupakan sukses terbesar di hidup anda? Mungkin lebih tepat lagi, tanyakan pada diri anda, apa sukses terbesarku?
Pulanglah dan belajarlah, perintah ibu kepada saya ketika saya sedang menjaganya di rumah sakit. Sejak tahun 2014 pada bulan agustus, ibu sudah dirawat di rumah sakit Prof.Kandou di Manado, hingga kemudian ia didiagnosis mengidap penyakit anemia aplastic yang menyebabkan tubuhnya selalu tampak lemah dan seringkali membutuhkan donor darah hampir setiap minggunya. Memasuki bulan desember tahun 2014, Ibu kami lebih sering berada dan dirawat rumah sakit karena kesehatannya yang sangat tidak stabil dan membutuhkan perawatan intensif, sehingga kami pun melewatkan malam natal 2014 dan tahun baru 2015 di sana. Hal tersebut tak mengapa bagi kami, asalkan kami bisa terus bersama-sama melewatkan natal dan tahun baru seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Di tahun 2015, pergumulan keluarga kami menjadi semakin berat terasa. Berada di rumah sakit tidak membawa perkembangan yang baik pada kesehatan ibu, bukannya membaik malah menjadi semakin memburuk. Yang sebelumnya masih bisa berjalan sekedar pergi ke toilet ataupun untuk makan sendiri masih bisa ibu lakukan sendiri, namun kini sudah tidak lagi, ia hanya bisa terkapar di ranjang rumah sakit dan memakai popok untuk buang air besar dan kecil hingga pula menyebabkan luka iritasi di punggungnya. Bukan hanya itu, terkadang ia tidak mengenal saya dan kakak-kakak saya dan bahkah ayah kami, ia tak mengenal kami semua.  Mama juga seringkali berimajinasi dan melihat benda-benda yang tak dapat dilihat oleh kami, ia terkadang berteriak-teriak, hingga dokter sempat mendiagnosis bahwa mama menderita neurosis (gangguan saraf).
Pada bulan februari 2015, saya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir yang akan mulai mengerjakan seminar rencana penelitian tugas akhir. Dalam situasi seperti waktu itu, saya tidak berpikir untuk dapat menyelesaikan penelitian saya dengan cepat, karena saya harus membagi waktu antara menjaga mama di rumah sakit dan studi saya. Suatu ketika di rumah sakit, ibu saya berkata begini “pulanglah, dan belajarlah, kamu cepat selesai studi dan wisuda agar ibu masih bisa menghadiri wisudamu sebelum ibu meninggal, ibu ingin hadir dan melihatmu walaupun menggunakan kursi roda”. Dalam hati saya menangis, namun kami keluarga tidak pernah menunjukkan kesedihan, saya pun menganggapinya dengan berkata “cepat sehatlah mama, supaya mama bisa hadir di wisudaku di bulan mei nanti.
Diagnosis penyakit neurosis, menjadi inspirasi dasar dari judul penelitian saya dalam psikologi abnormal yang dikaji dalam kesusastraan. Seringkali saya mengerjakan penelitian saya di rumah sakit sembari menjaga mama, dan karena melihatnya pula semakin memotivasi saya untuk tetap kuat. Hingga pada tanggal 01 april 2015, saya akan menghadapi sidang seminar proposal dan sehari sebelum itu, tepatnya pada 31 maret 2015 pukul 5 pagi setelah saya pulang dari rumah sakit dan mengatakan  bahwa saya akan menghadapi sidang seminar proposal pada besok hari, tak lama kemudian mama pun meninggal dunia. Besoknya sebelum mama akan dibawa kembali ke Talaud dan dimakamkan, saya tetap menghadapi sidang proposal seperti yang sudah saya katakan kepadanya.
Dari kisah saya di atas, apakah ada sebuah kesuksesan atau hanya cerita sedih? Sukses terbesar saya adalah kesuksesan yang terjadi pada keluarga saya ketika kami terus bahu-membahu dan berusaha untuk terus menguatkan dalam kondisi apapun untuk kesembuhan ibu kami, dan akhirnya menerima kenyataan untuk kehilangan ibu kami, bagi saya itulah kesuksesan sebenarnya, kesuksesan yang saya rasakan dalam kebersamaan kami, serta kesuksesan pribadi yang terjadi pada waktu itu adalah saya benar menepati perkataan saya kepada ibu saya untuk wisuda pada 21 mei 2015 walaupun tanpa dihadiri ibuku tercinta. Saya memahami kesuksesan itu berasal dari sebuah usaha, kesungguhan, kesabaran dan pelajaran, seperti yang saya pelajari dari kisah kehidupan keluarga saya melalui ungkapan “Pulanglah, belajarlah!”, yang berarti carilah dan gapai kesuksesanmu.
 

What do you think about my writing? I cannot say that it's perfect- but i can loudly say that i honestly wrote it. You can put your comment on commentary box below_

I hope this essay will give you at least an impact to build your idea in writing an essay for one of the LPDP scholarship's requirements.   

No comments:

Post a Comment